Banyak pengguna melaporkan bahwa saat mesin pelet bahan bakar biomassa bekerja, sebagian besar bantalan akan menghasilkan panas. Dengan perpanjangan waktu pengoperasian, suhu bantalan akan semakin tinggi. Bagaimana cara mengatasinya?

Ketika suhu bantalan naik, kenaikan suhu tersebut merupakan pengaruh dari panas gesekan mesin. Selama proses kerja pellet mill, bantalan berputar dan bergesekan secara terus-menerus. Selama proses gesekan, panas akan terus dilepaskan, sehingga bantalan akan memanas secara bertahap.

Pertama-tama, perlu untuk menyuntikkan minyak pelumas secara teratur ke dalam mesin pelet bahan bakar, sehingga gesekan bantalan dapat dikurangi, sehingga mengurangi panas akibat gesekan. Ketika mesin pelet tidak dilumasi dalam waktu lama, kekurangan minyak pada bantalan akan menyebabkan gesekan bantalan meningkat, yang mengakibatkan peningkatan suhu.

Kedua, kita juga bisa menyediakan waktu istirahat untuk peralatan, sebaiknya mesin pelet tidak digunakan lebih dari 20 jam.

Terakhir, suhu sekitar juga akan memiliki pengaruh tertentu pada bantalan. Jika cuaca sangat panas, waktu kerja mesin pelet harus dikurangi dengan tepat.

Ketika kita menggunakan mesin pelet bahan bakar biomassa, suhu bantalan terlalu tinggi, kita harus menghentikannya, yang juga merupakan tindakan pemeliharaan untuk mesin pelet.
Bahan bakar pelet yang diproduksi oleh mesin pelet bahan bakar biomassa merupakan jenis energi biomassa baru, dengan ukuran kecil, penyimpanan dan pengangkutan yang mudah, nilai kalor yang tinggi, ketahanan terhadap pembakaran, pembakaran yang cukup, tidak terjadi korosi pada boiler selama proses pembakaran, dan tidak berbahaya bagi lingkungan. Gas setelah pembakaran dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk memulihkan lahan pertanian. Penggunaan utama: pemanas sipil dan energi rumah tangga. Dapat menggantikan kayu bakar, batu bara mentah, bahan bakar minyak, gas cair, dll. Banyak digunakan dalam pemanas, kompor hidup, boiler air panas, Boiler industri, pembangkit listrik biomassa, dll.